Blinking Cute Box Cat

Selasa, 05 November 2013


05 November 2013


" Bintang itu dekat dihadapanku... "


Hangat dan sangat indah , begitu aku menilainya.
Entah bagaimana bisa aku menilai seseorang yang sama sekali belum aku kenal.
Dan entah bagaimana bisa aku merasa hangat gengaman tangannya.
Sepanjang jalan menuju kemah , aku hanya memandangnya dengan penuh kagum.
Aku ingin lebih mengenalnya , aku ingin lebih dari tau namanya.

Tak lama , angkutan kami sampai pada lokasi kemah, para panitia rupanya sudah sampai 30 menit lebih dulu sehingga mereka sudah menyiapkan segala perlengkapan.
Sampai di sana aku mengusap usap pipiku, udara di sana lebih dingin dari dugaan ku . Untung jaket yang aku bawa cukup untuk membuat tubuhku hangat.
Salah satu panitia berjalan sambil membawa microphone, dan berkata , " Pagi semuanya "?

" Pagiiiii.... , ", jawab para peserta kemah
" Masih semangat ya untuk acara kemahnya ?"
" Masiiiiiiiiiihhhhh.. !"

Lumayan geli aku mendengar nya , karena tiba tiba saja , aku teringat pada jaman waktu sekolah dasar ...
Ucapan salam selalu di ucapkan sama sama seperti orang sedang paduan suara. ( aku tertawa kecil dalam hati )
Panitia membentuk grup pada acara ini , mereka meminta kami semua untuk berhitung melingkar, ( Perasaanku kacau , aku merasa ada yang buruk nantinya ), setelah kami semua selesai berhitung , kami diminta untuk bergabung pada setiap nomor yang kami ucapkan tadi.
Aku pun mencari pasangan kelompokku. Sampai pada satu rombongan aku tidak menyadari bahwa aku adalah satu satunya anggota perempuan yang ada di situ ( Ini ngga adil , masak aku sendirian si ? terus cewek lainnya kemana ???, jangan bilang emang aku satu satunya perempuan di kelompok ini . )
Aku menunggu datangnya anggota lain sampai selesai.
Setelah terbentuk kita saling berkenalan satu sama lain. Untungnya dalam kelompokku masih ada satu orang perempuan.
Semua masih terasa biasa biasa saja, sampai pada saat dia datang mengahampiri kelompok kami.
Aku hanya terperanga karena kami satu tim , dan itu justru membuatku semakin gugup.

Ya Tuha......lancarkan segalanya ,semoga aku tidak memalukan.
( pintaku dalam hati. )


Mentari semakin redup, bersembunyi pada sebuah awan, menandakan malam
telah tiba.
Panitia menyuruh para peserta untuk membentuk satu lingkaran , dan mencari pasangan dalam lingkaran itu ,
( bisa dibayangkan ,bahwa betapa gugupnya aku malam itu , tempat baru , teman baru , aku benar benar kacau ).

Apalagi orang orang di sekitar sudah membentuk pasangannya sendiri sendiri, dari kejauhan aku melihat senyum itu, seperti tidak asing. Semakin mendekat dan semakin jelas senyum itu menghampiriku dan berkata , " Hei , kamu belum ada pasangannya kan ? ", Aku hanya menggeleng .
Dag dig Dag Dig Dug, perasaanku mulai tdak teratur, Teman teman nya meneriakinya , " Eh Cieeee Dit , Awas ya laporin ke Sonia lhoh ", ..
" Kasih tau aja sono , bodo amat " ( sambil memasang muka senyum yang penuh dengan teka-teki ).
Panitia itu pun mulai memperhatikan satu per satu pesertanya untuk memastikan bahwa tidak ada yang belum berpasangan.

Ini benar benar di luar dugaan ku , tadinya aku pikir ini hanya sebatas game mencari pasangan lalu sudah " Done ". Ternyata kami masih disuruh untuk saling memandang satu sama lain sambil berkata " Mata kamu Indah , seperti terangnya bintang ".
Ketika itu, Adit mengatakannya dengan sangat jelas dan melakukan apa yang di suruh Panitia , Matanya menatap ke arah mataku, dia bibirnya bergumam mengatakan " Mata kamu Indah , seperti Indahnya bintang di langit , tangannya pun menggenggam tanganku. Dan aku berharap ini jangan cepat berlalu.

         ======================= BERSAMBUNG ==========================

Kamis, 24 Oktober 2013

Aku menyebutnya lebih dari Teman



Bahkan sampai sekarang dia merasa begitu biasa dengan ku, 
Setiap ucapannya , setiap yang di katakannya hanya sebatas " Teman ",
Hanya saja aku terlalu berharap, berharap dengan segala ketidak pastiannya,
Berharap dengan ke abu-abuan nya
Sudah pasti aku terlihat bodoh, karena sampai saat ini aku masih menganggapnya lebih dari teman.
Memang waktunya berbeda , aku dan dia ....
Karena dia hanya akan menjadi aktor utama dalam film yang terekam dikepalaku , nyata tapi tidak nyata , akhir tapi tidak akhir, dan sampai saat ini aku masih menyayanginya lebih dari teman.

Kalau Tuhan memberiku waktu dan hidup yang lain, aku akan berdoa dan memilih untuk menjadikannya lebih dari teman .
Lebih dari yang sekarang , aku akan memilih nya untuk jadi orang yang selalu ada untukku .
Aditya, begitu aku memanggilnya.

Pertemuan pertama :

"Aku harap Kamu jadi bintang dalam genggamanku"

Tahun 2006
 
Bau pagi dan sejuk angin meniup rambutku dengan lembut, Aku memasuki ruang kelas dan duduk di salah satu bangku yang sudah tertata rapi.
Aku diam , dan berjalan keluar ruang kelas , duduk di depan ruang kelas.
Sebentar aku memejamkan mata dan menghela nafas , lalu membuka mataku, seketika itu juga aku kaget karena tangan tersodor di hadapanku, Dia tersenyum manis " Agnes namanya ", kulitnya hitam sawo matang, matanya besar berbinar , Aku pun membalas tangannya dan tersenyum padanya.
Dia pun duduk di bangku sebelahku.
Lambat laun aku dan Agnes semakin dekat, Kita seperti " Sahabat "

Liburan sekolah ku tiba, Aku sama sekali belum merencanakan liburanku, Sepupuku di Semarang mengajakku untuk ikut berlibur di rumahnya, tanpa pikir panjang aku pun berangkar ke Semarang.
Sampai di sana sepupuku mengajak ku untuk ikut semacam kegiatan Kemah . 
Awalnya aku takut, karena aku belum mengenal siapa siapa di sana .
Sebenarnya aku pemalu, tapi karna paksaan sepupuku aku pun ikut untuk acara Kemah.

Semua tas sudah ku siapkan, berbekal rasa mau untuk mengenal.
Sampai di lokasi pertemuan , Salah satu trek polisi datang . Aku  bingung dan bergumam mana mungkin itu jadi angkutan untuk pergi ke lokasi kemah. 
Oooo tidak ternyata benar itu jadi salah satu angkutan ke perkemahan .

Waktu itu aku duduk di sebelah sepupuku , Laras .
Dia banyak tertawa dan ikut berbicara pada salah satu panitia acara disitu. 
Mataku berjaga pada setiap gerakan orang orang itu, tiba tiba saja aku melihat Dia , melihat senyum dan keceriaanya .
Entah siapa namanya , aku hanya bisa melihat dari jauh.
Akhirnya kami semua naik angkutan yang sudah di sediakan tadi , tinggi angkutan itu hampir saja membuat ku jatuh , tapi ada tangan yang memegangku dan menarik ku ke dalam, ( Ah Syukur lah , hampir saja ) ucapku dalam hati.
Ketika aku duduk aku baru sadar bahwa Dia ada duduk di hadapanku, dan berkata " Hampir aja kamu jatuh , untung aku tarik ", Aku gugup dan hanya mengangguk.

Tetap saja aku hanya bisa memandanginya , 
Aku hanya bisa melihat keceriaanya 
Aku hanya bisa melihat binar wajahnya yang seperti bintang.
Terang dan indah.....

******************* Bersambung *******************



25 Oktober 2013



Dia muncul , dan memintaku 
Dia muncul , dan bilang " Aku sayang kamu "
Dia muncul , dan meraih tanganku
Menggengam seperti tidak mau lepas, 


Seperti dalam ketidakpastian , 
Terlihat di dalamnya, 
Aku terapung dalam ke abu-abuannya
Menyayangi bukan berarti harus berada didekatnya
Karena dengan melihatnya bahagia bukan dengan ku 
Aku bisa lebih menyanyanginya.

Dia seperti teman bagiku
Kadang ada kadang pergi, 
dan sekarang untuk saat ini , 
Aku tak mau lagi ................

Rabu, 23 Oktober 2013

21 Oktober 2013


Ketika semua nya terdiam ,
Ketika semua nya membuta ,
Ketika semua nya mencibir,
Ketika semua nya ........,

hingga datang rasa sakit
hingga datang rasa duka
hingga datang rasa lara

Karena Setiap pikiran..
Karena Setiap ucapan..
Karena Setiap tatapan..
Karena Setiap perlakuan..

hingga tak tahan rasa
hingga tak tahan hampa
hingga tak tahan .........

Minggu, 20 Oktober 2013

Tanggal : 20 Oktober 2013





Kali ini benar aku akan membuatnya jadi nyata , tidak lagi dalam angan ku , tidak lagi dalam pikiran ku .
Kali ini benar aku akan melakukannya , bukan sekedar "exercise" saja, bukan sekedar harapan saja.

Aku , Kita , dan Mereka adalah satu keluarga.
Aku , Kita , dan Mereka adalah satu atap yang sama.

Bukan lagi dengan problema pribadi , tapi dengan problema bersama.
Bukan lagi dengan ......